Sama-sama kita menjaga kemudahan yang diberi untuk manfaat bersama.

August 18, 2011

Tanda-tanda Malam Laitul Qadar.


Assalamualaikum and hi!
Diantara kita mungkin pernah mendengar tanda-tanda malam lailatul qadar yang telah tersebar di masyarakat luas. Sebagian kaum muslimin awam memiliki beragam khurofat dan keyakinan bathil seputar tanda-tanda lailatul qadar, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah masin, anjing-anjing tidak menyalak, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan rosak. Maka dalam masalah ini keyakinan tersebut tidak boleh diyakini kecuali berdasarkan atas dalil, sedangkan tanda-tanda di atas sudah jelas kebathilannya kerana tidak adanya dalil baik dari al-Quran ataupun hadith yang mendukungnya. Lalu bagaimanakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini ?
Nabi SAW pernah mengambarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, iaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul qadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang suria terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadith hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab r.a., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim)
3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi r.a.
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh r.a. pernah berkata: Kami pernah berbincangi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)
Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah SAW:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan indahnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Allahua’lam
p/s : sama-sama kita cari malam seribu kebaikan ini.Mudah-mudahan,kita diberi kesempatan untuk rasa malam yang istimewa ini.Amin..

No comments:

Post a Comment